Minggu, 23 April 2017

vaksin kucing sidoarjo // vaksin kucing sesuai anjuran // dokter hewan sidoarjo // fungsi vaksin kucing

Follow IG kami @docen_petservice ...Dalam dunia medis kedokteran hewan, vaksinasi lazim digunakan sebagai langkah pencegahan terhadap serangan penyakit virus. Namun, melakukan vaksinasi bukannya tanpa risiko, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemilik kucing agar vaksinasi aman bagi hewan peliharaan mereka.





Ada beragam penyakit virus pada kucing yang umum ditemui di meja praktek. Sebagai contoh : 
  1. penyakit yang menyerang sistem pernafasan, yaitu : Feline Rhinotracheitis dan Feline Calici Virus. 
  2. penyakit yang menyerang berbagai sistem dengan sasaran utama sistem pencernaan : Feline Panleukopenia –atau disebut juga sebagai distemper kucing. 
  3. Penyakit yang menyerang peritoneum atau usus: Feline Enteric Corona Virus (penyebab leukemia) dan Feline Infectious Peritonitis (FIP). 
  4. Penyakit yang menyerang sistem pembentuk darah : Feline Leukemia Virus. 
  5. Penyakit yang menyerang sistem pertahanan tubuh : Feline Immunodeficiensi Sindrome. 
  6. Penyakit yang menyerang sistem syaraf : Rabies. 
Di antara penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atasyang berisiko tinggi dalam penyebarannya dan menimbulkan tingkat kematian tinggi adalah : 
  1. Feline Panleukopenia 
  2. Feline Calici Virus 
  3. Feline Rhinotracheitis 
  4. Chlamydiosis 
  5. dan Rabies. 
kucing dan buku vaksin (  kucing yang divaksin wajib mendapat buku vaksin )

Penyakit-penyakit ini sangat merugikan dan bisa membahayakan jiwa kucing dan khusus untuk Rabies dapat membahayakan pemiliknya karena penyakit ini bersifat zoonosis atau dapat menular dari kucing ke manusia dan demikian pula sebaliknya. Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit tersebut adalah dengan melakukan vaksinasi, vaksinasi sama halnya seperti imunisasi pada manusia. Yaitu suatu tindakan memasukkan agen penyakit yang telah dilemahkan, untuk merangsang pembentukan zat kebal terhadap penyakit tertentu. Saat ini di pasaran telah tersedia 2 varian produk vaksin, yaitu : 
  1. Vaksin monovalen yang berisi satu jenis virus, Vaksin monovalen, misalnya : Rabies, Panleukopenia, Chlamydiosis, Infectious Peritonitis, dan ringworm. 
  2. vaksin polivalen yang berisi beberapa macam virus. Sementara vaksin polivalen, ada yang berisi 3 macam virus (Panleukopenia-Rhinotracheitis-Calici; Panleukopenia-Rhinotracheitis-Leukemia) dan ada yang berisi 4 macam virus (Panleukopenia-Rhinotracheitis-Calici-Leukemia). 
Sungguh pun vaksinasi merupakan langkah untuk mencegah terjadinya penyakit, namun vaksinasi tidak bisa dilakukan sembarangan, karena dapat berisiko terhadap keselamatan kucing. ada 6 hal yang harus dipertimbangkan oleh pemilik kucing agar vaksinasi aman bagi hewan kesayangan mereka. 
  1. Kucing harus dalam kondisi sehat. 
  2. kucing tidak dalam kondisi stres. 
  3. kucing telah cukup umur. Syarat minimal umur kucing yang akan divaksinasi berada dalam kisaran 8 minggu. Dalam masa ini, antibodi yang diturunkan dari induk kucing kepada anaknya berada dalam jumlah yang sangat rendah atau bahkan tidak ada. Dengan demikian antibodi tersebut tidak akan menetralkan virus vaksin,
  4. wilayah di sekitar tempat tinggal kucing harus bebas penyakit. 
  5. perhatikan status reproduksi (bunting, tidak bunting). Demi efektivitas vaksinasi, sebaiknya vaksinasi tidak dilakukan pada saat kucing berada dalam kondisi bunting.
  6. kucing harus bebas parasit (cacing, kutu, pinjal, tungau).
APAKAH VAKSINASI CUKUP SEKALI ?
Kekebalan yang terbentuk melalui vaksinasi, selain memerlukan waktu juga memerlukan tahapan tertentu. Setelah vaksinasi pertama tingkat kekebalan akan terus naik dan akan mencapai puncaknya pada minggu kedua. Setelah itu, tingkat kekebalan akan mengalami penurunan hingga titik terendah pada minggu keempat. Pada saat inilah, vaksinasi ulangan atau disebut booster harus dilakukan. Setelah vaksinasi ulangan, kekebalan akan meningkat dalam waktu yang lebih singkat sekitar satu minggu, dengan tingkat kekebalan sekitar 2 kali lebih tinggi. Fakta inilah yang kemudian mendasari mengapa vaksinasi sebaiknya dilakukan lebih dari sekali, agar kekebalan yang terbentuk lebih tinggi dengan waktu yang lebih singkat dengan demikian akan lebih melindungi dari serangan penyakit.

Menyusun program vaksinasi
Idealnya, kucing sudah layak divaksin mulai umur 6 minggu. Vaksinasi ulangan dapat dilakukan dalam interval 4 minggu setelahnya. Selanjutnya, ketika usia kucing menginjak 3 bulan penuh, vaksinasi rabies dapat dilakukan. Ini adalah program vaksinasi dasar pada kucing. Apabila karena suatu hal vaksinasi tidak dapat dilakukan pada masa tersebut, vaksinasi tetap dapat dilaksanakan dengan urutan dan jeda waktu empat minggu (untuk vaksin Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis). Misal, umur kucing sudah 3 bulan dan belum dilakukan vaksinasi, maka vaksinasi tetap dilakukan sesuai dengan urutannya (lihat tabel 1). Pada vaksinasi pertama, vaksin rabies dapat disertakan sekaligus ataupun terpisah, tergantung pertimbangan dokter hewan. Kemudian, dalam waktu 4 minggu selanjutnya, vaksinasi ulangan dapat dilakukan lagi. Secara umum, program vaksinasi yang telah dipaparkan ini berlaku untuk kucing berumur kurang dari setahun.


Untuk kucing berumur lebih dari setahun, vaksinasi ulangan tidak perlu dilakukan. Pertimbangannya, karena besar kemungkinan kucing telah mendapatkan kekebalan alami dari infeksi alam. Vaksinasi untuk Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis cukup dilakukan sekali. Kemudian program vaksinasi selanjutnya adalah vaksinasi tahunan.


Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan setelah Vaksinasi : 
  1. Jangan dimandikan selama 10 hari (amannya) 
  2. Jangan dibawa pergi jauh yang mengakibatkan kucing stres 
  3. jangan kena air hujan 
  4. Jangan diberikan antibiotik 
Anda Dapat melakukan vaksin kucing di Docen Petservice Sidoarjo

Docen Petservice Melayani:
- konsultasi
- grooming sehat & theraphy
- penitipan hewan
- vaksinasi anjing dan kucing
- dog food, cat food 
- pasir kucing, minyak ikan, kandang, dan aksesorii lain

↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫↫

Petshop Murah Sidoarjo / Penitipan kucing / cat hotel / rumah kucing / Dokter hewan sidoarjo / vaksin kucing / grooming kucing / penitipan kucing / aksesori kucing / pengobatan kucing / tidak jual beli kucing / tanya dokter hewan / #dokter hewan sidoarjo # dokter hewan surabaya #dokter hewan jakarta # dokter hewan malang # dokter hewan gresik #dokter hewan pasuruan #funnycat #kucing #vaksin #vaksinkucing #dokterhewansurabaya #pecinta kucing #petshopmurah #grooming #sidoarjo #kitten #grateful #kulinersidoarjo#jakarta #explore surabaya #petshop murah #sidoarjoolshop #dokterhewan #kucingpersia #petshopindo #petshop online #sidoarjo hits #petshop sidoarjo #petshopsurabaya #petshopjakarta #petshopmalang #petshopkalimantan # kucing lucu # kucing imut # gambar kucing lucu # tempat penitipan kucing # tips merawat kucing # tips beli kucing # konsultasi dokter hewan # resiko kucing # penyakit kucing # pasir kucing # jual kucing # kucing persia # kucing anggora # kucing bengal # kucing jalanan # gambar kucing # kucing comel # tas kucing # chika waode # julia perez # so ji sub #  jenis kucing indonesia # beli kucing sidoarjo # petshop sidoarjo kota # Klasemen Liga Spanyol # Barcelona vs Sevilla # Klasemen Liga Inggris # Jadwal Liga Inggris # baju # baju murah # agen sidoarjo # kandang sidoarjo #kandang bekas # kandang aluminium # kandang lovebird # # mainan kucing # aksesorikucing # kucing persia sidoarjo #salon kucing sidoarjo     # daftar harga xiaomi # rumah murah sidoarjo # musang sidoarjo # anjing sidoarjo # burung sidoarjo # vaksin kucing sidoarjo # sugar glider sidoarjo # klinik hewan #cara membedakan kucing # cara merawat kucing # cara mengobati kucing # cara pelihara kucing # cara memandikan kucing # fakta kucing # tips kucing # pola kucing # keyword paling dicari # mengobati jamur pada kucing # mengobati kutu kucing # mengobati kucing muntah # hairball kucing # bahasa kucing # kucing jantan # kucing betina

source; http://omah-kucing.blogspot.co.id/2013/05/vaksin-kucing-sesuai-anjuran-dokter.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar